Minggu, 06 November 2011

Japanese Cheesecake


Bahan Japanese Cheesecake :
  • Tepung terigu segitiga biru (cari yang khusus untuk cake) 75 gram
  • Tepung maizena 75 gram
  • Mentega tawar 90 gram
  • Cream cheese 375 gram, biarkan pada suhu ruang
  • Whipped cream 180 ml
  • Kuning telur 6 butir
  • Telur ayam 1 butir
  • Kulit jeruk lemon parut 3 sendok teh
  • Putih telur 7 butir
  • Garam 1/4 sendok teh
  • Gula kastor 190 gram
  • Air jeruk lemon 1 1/2 sendok teh
Topping Japanese Cheesecake :
  • Selai apricot 4 sendok makan
  • Air 3 sendok makan
Cara membuat Japanese Cheesecake :
1.       Campur tepung terigu dan maizena, aduk rata. Ayak dan sisihkan.
2.       Campur mentega, cream cheese dan whipped cream dalam panci. Didihkan dengan api kecil, aduk hingga lembut, angkat.
3.       Masukkan campuran tepung terigu, aduk rata. Tambahkan kuning telur dan telur, aduk rata.
4.       Masukkan kulit jeruk lemon, aduk rata dan sisihkan.
5.       Kocok putih telur hingga berbusa, masukkan gula pasir, garam dan air jeruk lemon sedikit demi sedikit sambil terus dikocok hingga kaku.
6.       Tuang 1/3 adonan putih telur ke dalam adonnan cream cheese, aduk rata. Tuang ke dalam adonan sisa putih telur, aduk rata.
7.       Tuang adonan dalam loyang ukuran 20 cm x 20 cm x 7 cm bersemir margarin dan beralas kertas roti.
8.      Panggang adonan dalam oven bersuhu 150° C hingga matang dan permukaannya berwarna kuning keclokatan kurang lebih 75 menit dengan cara au bain marie. Keluarkan dari oven, dinginkan. Lepaskan cake dari loyang.
9.       Panaskan selai apricot dan air, oleskan ke permukaan cheesecake. Hias sesuai selera.
10.   Sajikan.
Untuk 9 buah
Tips :

Diamkan cake selama kurang lebih 5 menit setelah dikeluarkan dari loyang baru potong dengan pisau yang tajam agar hasilnya rapi.
Au Bain Marie atau cara memanggang kue yang disebut juga dengan ‘waterbath’ atau panggang-tim. Caranya :
  • Adonan kue dimasukkan ke dalam loyang. Kemudian loyang berisi adonan tersebut dimasukkan ke dalam loyang lain yang lebih besar dan berisi air panas. Kemudian dipanggang di dalam oven bersama-sama.
  • Tinggi dinding loyang yang berisi air tidak boleh lebih tinggi dari loyang yang di dalam (yang berisi adonan kue). Tinggi air tidak boleh lebih dari sepertiga tinggi loyang yang di dalam, karena jika terlalu tinggi, kue akan lama sekali matangnya.
  • Pastikan loyang bongkar pasang tidak bocor. Jika bocor (dan ini hal yang biasa), bungkus bagian luar loyang bongkar pasang dengan aluminium foil, seluruh bagian dasar hingga dinding loyang, untuk mencegah air perendam masuk ke cheesecake.
  • Loyang yang baik untuk wadah air ini adalah roasting pan, atau loyang tanpa sambungan, karena tidak akan bocor. Tapi jika anda menggunakan loyang dengan sambungan, seperti loyang lapis surabaya, dan ternyata loyang tersebut bocor, lapisi seluruh bagian dalam loyang dengan aluminum foil, baru dituangi air.
  • Jika air sudah habis sementara kue belum matang (waktu panggang belum selesai), tambahkan air dengan AIR PANAS. Jangan ditambah dengan air suhu biasa, karena suhu akan turun dan mempengaruhi jalannya pemanggangan.
Dengan teknik ini, adonan tidak terkena panas langsung dari api, sehingga menghasilkan tekstur kue yang halus dan sangat lembut. Biasanya digunakan dalam pembuatan puding custard, cheesecake, dan kue-kue lembut lainnya.
Selamat mencoba….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar